Skip to main content

Posts

Featured

"Mengeluh itu Racun, Bersyukur itu obat"

(you know what, by writing it all down, I'm feeling my strength back. I'm getting better. Jadi please, if you are traumatized reading my writings, just don't bother to scroll down this blog. Haha) Masih belum bisa move on dari postingan sebelumnya, kumpulan surat keterpurukan ketika sedang sedih sendiri dan seluruh penyesalan atas kesalahan terbesar in my 20's , entah apa yang tiba-tiba datang di awal tahun 2020 sangat melelahkan batin. Berawal dari panggilan pemutusan hubungan kerja. Ini membuatku tersadar bahwa walau seberapa besarnya pengabdian kita kepada sebuah instansi, jika memang mereka sudah tidak lagi membutuhkan, maka kita bisa saja dibuang tanpa ada 'babibu'. It is ok. I can see the bright side. I can escalate my capacity with other stuff atau cari kerja yang jauh lebih manusiawi dan enchance my capacity. But the pain is still there. Sejauh ini masih terasa sakitnya dan berusaha untuk tidak mengeluarkan klausa keluhan. Ternyata karena hal fund

Latest Posts

The Unpublished Love Letter

I am a jealous bitch

I ask God, one day

Ah, Paris. Je t'aime!

Bourgeoisie and Education